cover
Contact Name
I Putu Dedy Arjita
Contact Email
ipdedyarjita@unizar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram Jalan Unizar No. 20 Turida, Sandubaya - Mataram NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 24609749     EISSN : 26205890     DOI : 10.36679
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram dengan frekuensi 2 (dua) kali setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah dalam pengembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2016)" : 10 Documents clear
KANDIDIASIS LOKAL DAN SISTEMIK PADA ANAK Ananta Fittonia Benvenuto
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandidiasis merupakan masalah kesehatan anak yang masih sering ditemukan di masyarakat. Hal ini berkaitan dengan higienitas lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal dan peralatan yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Infeksi kandidiasis ini sering memiliki manifestasi yang bersifat lokal maupun sistemik. Pembahasan kali ini akan merangkum mengenai kandidiasis yang sering terjadi baik lokal maupun sistemik, terutama pada anak-anak. Akan dibahas mulai dari definisi sampai dengan penatalaksanaan yang tepat bagi penderita infeksi ini.
HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN HIPOTERMI DI RSUD PROVINSI NTB Linda Meliati; Yunita Marliana; Sirri Husnia; Fachrudi Hanafi
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih jauh dari angka target MDGs yaitu tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Negara Indonesia masih tetap tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) yang lain.Data Dinas Kesehatan Provinsi NTB menunjukkan bahwa penyebab dari kematian bayi tersebut terdiri dari BBLR 37%, asfiksia 16%, pneumonia 10%, kelainan kongenital 11%, sepsis 2%, diare 2%, ikterus 1%, tetanus 1%, dan lain-lain 20%. Berdasarkan data di RSUD Provinsi NTB jumlah kejadian BBLR pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan. Dari 341 (23,10%) menurun menjadi 333 (16,63%). Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan BBLR dengan kejadian hipotermi di RSUD Provinsi NTB. Metode penelitian: jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang (Cross sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang mengalami BBLR di RSUD ProvinsiNTB yaitu sebesar 195 bayi. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 195 bayi yang ditentukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat diuji dengan menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian dari 195 sampel didapatkan bahwa 176 (90,20%) bayi yang mengalami BBLR, 15 (7,70%) bayi yang mengalami BBLSR, dan 4 (2,10%) bayi yang mengalami BBLER dan dari 195 bayi yang mengalami hipotermi, didapatkan 67 (34,40%) bayi yang mengalami hipotermi ringan dan 128 (65,60%) bayi yang mengalami hipotermi sedang. Sedangkan dari hasil uji statistic didapatkan ada hubungan yang sangat kuat antara BBLR dengan kejadian hipotermi (p= 0,000 dan r = 0,924). Diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil, agar lebih memperhatikan perawatan selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin minimal 4 kali selama hamil, agar dapat dideteksi secara dini masalah atau komplikasi yang terjadi selama kehamilan, sehingga dapat ditangani secara cepat dan tepat serta diharapkan ibu hamil lebih memperhatikan asupan gizinya selama hamil, agar nutrisi ibu terpenuhi dan melahirkan bayi yang sehat sehingga dapat menekan angka kematian pada bayi yang disebabkan oleh BBLR dan hipotermi. Bagi RSUD Provinsi NTB dan tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kesehatan bayi BBLR dengan cara mengajarkan ibu atau keluarga tentang perawatan bayi BBLR di rumah yaitu dengan cara perawatan metode kangguru (PMK), agar ibu dapat melakukan perawatan bayi BBLR yang baik di rumah. Sehingga dapat mencegah terjadinya hipotermi pada bayi
FAKTOR RISIKO, EFEK KONTEKSTUAL DAN DETERMINAN KONTEKSTUAL PADA RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riwayat alamiah penyakit perlu diketahui untuk memahami masing-masing penyakit, dengan memahami berbagai faktor risiko dan determinan kontekstual yang mempengaruhi terjadinya penyakit tersebut. Faktor risiko merupakan sebuah konsep yang dikenal dalam riwayat alamiah perjalanan penyakit. Riwayat alamiah perjalanan penyakit terdiri dari empat fase (Gertsman, Rothman, Mausner dan Kramer dalam Murti, 2003): a) Fase rentan (susceptibel), b) Fase subklinis (presimptomatic), 3) Fase klinis dan Fase penyembuhan, cacat dan kematian (disability or recovery. Efek kontekstual tidak akan terlepas dari studi ekologi (ecologic study) atau studi agregat (aggregate study) yang sering menggunakan pendekatan analisis multilevel (multilevel analysis). Analisis ini menggabungkan analisis tingkat individual dan analisis ekologis. Efek kontekstual dan faktor (deteminan) kontekstual di dalam health care dan variable kontekstual, maka pemahaman faktor (determinan) kontekstual di dalam epidemiologi dapat didefinisikan sebagai faktor (determinan) kontekstual yaitu : faktor risiko pada tingkat pengukuran ekologis seperti ukuran agregat (agregat measure), ukuran lingkungan (environmental measure) dan ukuran global (global measure) yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau status kesehatan dari individu. efek kontekstual dari suatu pajanan ekologi pada karakteristik individu dengan mengendalikan efek pada individu, yang juga merupakan bentuk dari biologic inference.
ANALISIS JUMLAH ERITROSIT PADA DARAH HEWAN COBA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN FILTRAT TANAMAN PAKIS SAYUR (Diplazium esculentum) Lina Sundayani; Moch Maswan; Fajar Sigit Satmiko; Fachrudi Hanafi
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pakis sayur (Diplazium esculentum) merupakan sejenis pakis yang biasa dimakan daun mudanya sebagai sayuran. Pakis sayur mengandung 1,31 mg zat besi(Fe) dan vitamin serta mineral yang banyak. Jumlah eritrosit berpengaruh pada kandungan zat besi(Fe) yang didapatkan dalam makanan, karna zat besi membantu dalam proses pembentukan darah, Fungsi utama sel darah merah adalah untuk mentranspor hemoglobin, yang selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan jumlah eritrosit sebelum dan setelah pemberian pakis sayur (Diplazium esculentum). Metode yang digunakan pra-eksperimen dengan rancangan The One Group Pretest-Posttest Only Design yaitu dengan mengukur jumlah eritrosit sebelum dan setelah perlakuan. Hasil jumlah eritrosit rata –rata sebelum perlakuan 4,94 x 106/mm3 sedangkan rata-rata setelah perlakuan 5,65 x 106/mm3, dengan peningkatan sebesar 0,71x 106/mm3 sekitar 12,56% dari total. Hasil yang diperoleh dari analisis uji statistik Paired T-Test didapatkan p< 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah eritrosit sebelum dan setelah pemberian filtrat tanaman pakis sayur. Kesimpulan dari penelitian ini filtrat tanaman pakis sayur memiliki efek terhadap peningkatan jumlah eritrosit
ANATOMI DAN HISTOLOGI HEPAR Fahriana Azmi
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hepar adalah organ tunggal terbesar yang secara normal dimiliki manusia memiliki struktur anatomi dan histologi tersendiri. Proses biopsi hati harus dilakukan secara khusus agar mendapatkan hasil yang optimal. Studi mengenai imunohistopatologi jaringan memiliki potensi untuk menghasilkan informasi lengkap melalui mikroskop. Pembahasan pada topik ini akan memuat mengenai anatomi dan histologi dari hepar sebagai organ tunggal terbesar pembentuk struktur tubuh manusia. Mulai dari struktur terkecil dari hepar itu sendiri yaitu sel, persarafan hingga pembuluh darah yang ada di hepar akan diulas secara rinci
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TIMBULNYA KEJADIAN PLACENTA PREVIA Indah Trianingsih; Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, dimana placenta previa menyumbang 3% dari perdarahan di Indonesia. Pada tahun 2010 Angka kematian ibu di provinsi lampung sebanyak 144 kasus dengan perdarahan 54 orang (37,5%), dimana kasus perdarahan terbanyak di Bandar lampung yaitu 12,97%. kejadian placenta previa Provinsi Lampung yaitu sebesar 2,12%.Pada tahun 2011 di RSUDAM Provinsi Lampung terdapat 3856 persalinan dan 117 (3.034%) merupakan perdarahan antepartum dengan placenta previa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh dengan kejadian Placenta Previa. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik case control dan dilakukan pada 306 ibu yang bersalin di RSUDAM Provinsi Lampung dari tahun 2010 sampai tahun 2012, terdiri dari 153 kasus dan 153 kontrol. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh umur, paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan riwayat placenta previa terhadap kejadian placenta previa. Tidak ada pengaruh kehamilan ganda, dan tumor terhadap kejadian placenta previa. Riwayat placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kejadian placenta previa setelah mengendalikan variabel umur, paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda dengan nilai OR 6,668. Saran yang diberikan perlu adanya penyuluhan atau konseling usia reproduksi sehat termasuk konseling KB pada pasutri, disamping itu Tenaga Kesehatan hendaknya melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care yang intensif pada ibu-ibu hamil dengan usia dan paritas beresiko, yang memiliki riwayat kureatage, riwayat SC, dan riwayat placenta previa sebelumnya
GAMBARAN PETA BAKTERI INFEKSI LUKA OPERASI DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT ABEPURA JAYAPURA Herlambang Budi Mulyono
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi luka pasca operasi yang dialami pasien masih relatif tinggi, hal ini disebabkan oleh sumber infeksi akibat peralatan operasi kurang steril, udara ruang operasi atau udara ruang perawatan pasca operasi dan pengaruh lainnya. Pasien pasca operasi yang sedang mengalami suatu luka akibat tindakan operasi baik besar maupun kecil sangat rentan terjadinya infeksi melalui kontaminasi bakteri dari peralatan operasi, ruang operasi atau ruang perawatan pasca operasi. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi pasca operasi adalah Escherichia coli, Staphylococcus sp, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella sp, Proteus sp.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran peta bakteri di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Abepura, Jayapura secara baik dan konprehensif sehingga dapat menjadi dasar penanganan klinis bagi para praktisi medis dalam menentukan jenis antibiotic yang sesuai untuk masing-masing bakteri yang ditemukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang dominan pada infeksi luka operasi merupakan bakteri gram negatif dengan prosesntase sebesar 89,1 % dan bakteri gram positif sebesar 18,9 %. Selanjutnya bakteri yang teridentifikasi adalah Proteus mirabilis, Staphylococcus aureus, E. coli, klebsiella pneumoniae, Enterobacter sp. Proteus vulgaris, Pseudomonas sp, Pseudomonas luteola, Proteus morgagni, Acitobacter baumannii, Proteus stuartii, Proteus sp. Citrobacter sp.
PROFIL PASIEN PARKINSON DI POLIKLINIK SARAF RSUP DR. SARDJITO Rohmania Setiarini; Subagya Subagya
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit parkinson merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak dijumpai setelah demensia alzheimer. Prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia, namun sejauh ini data epidemiologi penyakit parkinson di Indonesia masih terbatas, dan pada umumnya masih berupa studi epidemiologi yang berbasis di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil pasien dengan penyakit parkinson di Poliklinik Saraf RS Dr Sardjito. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang disajikan secara deskriptif. Dilakukan dengan mengumpulkan data pasien dengan penyakit parkinson yang terdaftar di buku register di klinik gangguan gerak poliklinik saraf RSUP Dr Sardjito dalam satu tahun terakhir. Data pasien hanya diambil satu kali. Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien penyakit parkinson sebanyak 25 orang, terdiri dari laki-laki 18 (72%) dan perempuan 7(28%). Berdasarkan usia didapatkan kelompok yang terbanyak berusia 60-79 tahun 14(56 %). Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar adalah perguruan tinggi sebesar 13 (52%). Berdasarkan status pernikahan didapatkan pasien yang menikah 24(96%) sisanya 1(4%) tidak menikah. Pasien penyakit parkinson sebagian besar tinggal di Kabupaten Sleman 13 (52%) diikuti Kota Jogjakarta 5 (20%). Berdasarkan lama sakit, yang terbanyak menderita selama 2-3 tahun 11 (44%). Derajat penyakit parkinson menurut Hoehn dan Yahr sebagian besar derajat ringan (stadium I&II) 11 (44%) kemudian derajat sedang 5 (20%) dan berat 5 (20%). Gejala dominan yaitu tremor 15 (60%) dan bradikinesia 10 (40%). Disimpulkan bahwa profil pasien dengan penyakit parkinson yang berobat di klinik gangguan gerak poliklinik saraf RSUP Dr Sardjito lebih banyak pasien laki-laki, usia terbanyak 60-79 tahun, sebagian besar derajat ringan dan gejala dominan adalah tremor
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN ASAM ASKORBAT PADA KOMBINASI AMOKSILIN-KLARITROMISIN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN HELICOBACTER PYLORI Ardhiyanti Puspita Ratna
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Helicobacter pylori adalah bakteri gram negatif berbentuk spiral yang menjadi penyebab gastritis superficialis kronis, yang kemudian berkembang menjadi adenocarcinoma gaster. Terapi yang saat ini digunakan adalah kombinasi Amoksilin-Klaritromisin yang berkerja bersama merusak dinding sel bakteri dan mengganggu proses sintesa proteinnya. Karena tingginya tingkat kegagalan terapi, maka muncul alternatif terapi yaitu penambahan asam askorbat, yang diduga bekerja dengan merubah pH lingkungan dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan efektifitas penambahan asam askorbat pada kombinasi Klaritromisin dan Amoksilin. Penelitian eksperimental eksploratif ini dilakukan di Unit Riset Biomedik RSUD Mataram, bulan September 2007. Subyek penelitian adalah biakan Helicobacter pylori di BAP dalam kondisi mikroaerofilik. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data yang diambil adalah diameter zona inhibisi yang terbentuk pada biakan, dengan metode uji difusi cawan, menggunakan kombinasi Amoksilin 10 µg dan Klaritromisin 5 µg, sebagai kontrol, sedangkan perlakuan digunakan Amoksilin 10 µg dan Klaritromisin 5 µg ditambah asam askorbat dosis 31,5 µg , 62,5 µg , 125 µg , 250 µg , dan 500 µg. Dianalisa menggunakan ANOVA, Uji Duncan dan Uji Korelasi Regresi. Hasil penelitian membuktikan penambahan asam askorbat pada kombinasi amoksilin-klaritromisin bisa meningkatkan diameter zona inhibisi (p= 0,029), sedangkan KHM penambahan asam askorbat adalah 125 µg. Uji korelasi regresi menunjukkan hubungan lemah penambahan asam askorbat dengan peningkatan diameter zona inhibisi (r2=0,259). Kesimpulannya penambahan asam askorbat pada kombinasi Amoksilin – Klaritromisin dapat meningkatkan diameter zona inhibisi dan Kadar Hambat Minimum penambahan asam askorbat pada dosis 125 µg.
NILAI TRY OUT CBT (COMPUTER BASE TEST) SEBAGAI PREDIKTOR NILAI UJIAN KOMPETENSI MAHASISWA PROFESI DOKTER (UKMPPD) PERIODE JULI - AGUSTUS 2016 Trajanus L Jembise; Herlambang Budi Mulyono
JURNAL KEDOKTERAN Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menghasilkan para lulusan dokter yang sesuai dengan harapan masyarakat dibutuhkan mekanisme dan berbagai peraturan yang ketat dan teruji secara ilmiah. Salah satunya adalah melalui ujian kompetensi nasional yang dikenal sebagai Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Sekian tahun telah diselenggrakan ujian kompetensi secara nasional, namun secara statistik hasil lulusan masih rendah. Salah satu upaya nyata yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pembekalan yang intensif, berkelanjutan dan berbasis materi ujian. Pengembangan dan strategi lainnya yang dapat ditempuh adalah menguji kompetensi secara terpisah dengan melakukan Try Out ujian. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil sampel peserta ujian Try Out CBT periode Juli 2016 dan Ujian CBT bulan Agustus 2016 yang berjumlah 65 orang dan bekerja pada tempat yang berbeda dalam kota Jayapura. Semua peserta yang dijadikan sampel diambil nilai kedua ujian dan divalidasi sebelumnya. Selanjutnya data yang terkumpul diperiksa untuk dikelola secara tabulasi dengan program MS Excel. Data yang diperoleh dianalisa dengan program SPSS versi 21.0. Sedangkan untuk analisa data menggunakan pendekatan statistik parametrik jenis Regresi Linier. Hasil pengolahan dipresentasikan dalam bentuk gambar, tabel, diagram dan simbol lainnya. Rerata nilai Try Out CBT UKMPPD periode Juli-Agustus 2016 FK UNCEN adalah 98,668. Rerata nilai CBT UKMPPD periode Juli-Agustus 2016 FK UNCEN adalah 128,893. Pengaruh nilai Try Out CBT UKMPPD sebagai prediktor terhadap nilai CBT UKMPPD (R-Square) adalah 0,64, menunjukkan makna cukup kuat sebagai sebuah prediktor. Nilai perkiraan batas lulus pada Try Out CBT sebagai prediktor kelulusan UKMPPD CBT adalah 138,723. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan sampel yang jauh lebih besar, selanjutnya Try Out perlu dilakukan untuk menambah kepercayaan diri sebelum menghadapi UKMPPD

Page 1 of 1 | Total Record : 10